Month: September 2023

Dalam ruang kedap suara, aku membaca puisi jiwa Jaring frekwensinya menembus lintas maya Pancar gelombangnya memasuki banyak telinga Menyihir riuh hati yang terkurung dalam kaca berpantul cahaya Kemana hati bergelombang? Kata-kata sakti telah lepas ke langit Menyentuh bidang dada para pelaut Menghembus kening dan anak-anak rambut Menghalau ikan-ikan berenangan ke tepi laut Dalam ruang kedap…

continue reading
No Comments

PUISI UNTUK IBU

Ingin kutulis puisi untuk negeriku yang mengingatkan aku kepada ibu Aku mencari dalam kata-kata sajak pada malam-malam penuh goda Sebagaimana purnama memberi tanda ketika jiwa meleleh Pantulan sunyi rautnya menjelma pelukan maha kasih Ibu adalah tanah kelahiran bagi garuda kesatuan Udara pagi, sawah ladang dan gunung adalah air susu kehidupan Tempatku tumbuh belajar dan bermain…

continue reading
No Comments

Benarkah Wong Jawa Ilang Jawane?

Oleh Henri Nurcahyo*) Beredar berita bahwa Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berencana menggunakan aksara Jawa pada nama-nama perkantoran di gedung Pemkot Surabaya. Eri ingin melestarikan dan mengingatkan sejarah Hanacaraka itu. “Wong Jowo ojok lali karo sejarahe (orang Jawa jangan sampai lupa dengan sejarahnya),” katanya. Sepertinya apa yang akan dilakukan Eri ini untuk menjawab tudingan bahwa…

continue reading
1 Comment

HITAM

Hitam Setimpang berat jalan Mesti dilewati Jalanmu, ku Hingga titik nadir Noktah mata kaki Ujung perjalanan Kota yang tak lagi ramah Sisa kemegahan masa lalu Setelah kebakaran Puisimu, itu aku Bernyanyilah Angin menyampaikan Hingga dahan bergemeretak Sebab kita menuju mati Meski entah bagaimana jalannya 28.07.2021 IndriYuswandari

continue reading
No Comments

Kelana Sepi dan Sunyi Yunus Jubair

Catatan Henri Nurcahyo YUNUS Jubair pameran lukisan di Galeri Prabangkara, Taman Budaya Jawa Timur, Surabaya (2 – 10 September 2023) dibuka oleh budayawan D. Zawawi Imron. Selama ini orang mengenal Yunus sebagai putra pelukis surealis Amang Rahman Jubair (alm). Gaya lukisannya pun mirip-mirip. Ini memang tak terhindarkan, sebagaimana gaya lukisan Kartika yang terpengaruh Affandi, ayahnya.…

continue reading
No Comments

Dialog Hati Roman Oi dan Ridwan

Catatan Henri Nurcahyo DUA pelukis pameran bersama, Roman Chuza atau Roman Oi dan Ridwan SS di Galeri Dewan Kesenian Surabaya. Dibuka Sabtu (9/9) oleh sesepuh Aksera yang masih tersisa, Nuzurlis Koto, dengan titel “Ilustrasi Idiom,” berlangsung hingga 15 September. Tapi saya lebih suka menyebut titel pameran ini dengan istilah “Dialog Hati”.   Kedua pelukis ini…

continue reading
No Comments