Category: ANEKDOT SENIMAN

(24): SURAT TERPENDEK DI DUNIA

Oleh Henri Nurcahyo HARIAN Jawa Pos pernah punya rubrik Anekdot. Saya lupa persis tahunnya, mungkin sekitar tahun 1994-1995. Diantara penulisnya yaitu Emha Ainun Najib dan Mustofa Bisri. Ternyata materi yang ditulis itu sebagian tentang Amang Rahman yang memang dikenal memiliki banyak anekdot yang menertawakan dirinya sendiri. Lantas saya bilang ke Pak Amang, “daripada ditulis orang…

continue reading
No Comments

(23): AMANG RAHMAN MENINGGAL DUNIA 4 KALI

Catatan Henri Nurcahyo AMANG Rahman memang sudah meninggal dunia tanggal 15 Januari 2001. Sayang sekali Pak Amang tidak dapat menghadiri pameran ulang tahunnya ke-70 yang diselenggarakan pada akhir tahun yang sama di Museum Nasional Jakarta. Juga peluncuran penerbitan bukunya yang saya tulis bersama dengan Mamannoor. Tetapi ternyata sebelumnya dia sudah pernah “meninggal dunia” sebanyak 3…

continue reading
No Comments

 (22): MAKAN DAN BAYAR, APA HUBUNGANNYA?

Catatan Henri Nurcahyo LAZIMNYA orang makan di warung itu ya harus bayar. Tapi hal ini tidak berlaku bagi seniman yang biasa nongkrong di Balai Pemuda tahun-tahun lampau. Meski mereka suka bicara idealisme sampai nyundhul langit namun ketika perut minta diisi ternyata menjadi persoalan tersendiri. Dasar seniman, ada saja akal mereka agar bisa tetap makan tanpa…

continue reading
No Comments

(21): TIPS AGAR UANG TAK DIKETAHUI ISTRI

Catatan Henri Nurcahyo BARANGKALI masih berlaku sampai sekarang, bahwasanya ada di antara para pelukis suka menyembunyikan hasil penjualan lukisannya kepada istri. Memang tidak semua, namun ada saja “kreativitas” mereka agar istrinya tidak mengetahui suaminya punya uang. Kalau toh masih ketahuan, itu berarti tergolong istri yang “pinter cari uang.” Artinya, dimana saja suaminya menyimpan uang, pasti…

continue reading
No Comments

(20): AMANG RAHMAN MERAYU PRAMUGARI

Catatan Henri Nurcahyo KETIKA Amang Rahman sudah mulai laku lukisan-lukisannya, dia dengan gagahnya bisa naik pesawat terbang, bukan lagi naik kereta api seperti biasanya. Dari balik jendela pesawat inilah  dia memandang awan gemawan di langit yang sering menjadi objek lukisannya. Kalau biasanya dia hanya imajinasi, sekarang bisa melihat langsung dari jarak dekat. Tapi siapa sangka…

continue reading
No Comments

(18): DARYONO NYEGAT MOBIL WALIKOTA

Catatan Henri Nurcahyo SIAPAKAH yang berani mencegat mobil walikota di tengah jalan dan kemudian ikut numpang? Pelukis M. Daryono pernah melakukan hal itu. Zaman Surabaya dipimpin oleh Walikota Moehadji Widjaja (1979 – 1984) memang kalangan seniman sangat dekat. Hal ini mengulang masa-masa kepemimpinan Walikota Soekotjo (1965 – 1969 – 1974) yang kemudian melahirkan Dewan Kesenian…

continue reading
1 Comment

(17): TANPA UANG, BISA NAIK ANGKUTAN DAN MAKAN DI RESTORAN

  Catatan Henri Nurcahyo BARANGKALI dari sekian banyak anekdot terkait Amang Rahman maka inilah yang paling dramatis sekaligus lucu. Bagaimana mungkin Amang dan Ipe Ma’aruf dapat pergi ke Malang naik Mobil Penumpang Umum (MPU) dan makan di restoran padahal tidak punya uang sama sekali? Ketika saya  mendengar kisah ini merasa deg-degan hingga akhirnya tertawa ngakak.…

continue reading
No Comments

(16): AMANG RAHMAN DILUKIS TELANJANG

Catatan Henri Nurcahyo KALI ini cerita tentang Ipe Ma’aruf, sketser handal yang tidak ada duanya di Indonesia hingga saat ini. Rudi Isbandi pernah menyebut Ipe adalah raksasa sketser Indonesia bersama dengan Lim Keng dan Tedja Suminar. Kini keduanya sudah tiada, termasuk Rudi Isbandi. Hanya Ipe yang bertahan hingga usia 85 tahun sekarang ini. Suatu ketika…

continue reading
No Comments

(15): AMANG PINGSAN MENONTON TINJU

Catatan Henri Nurcahyo PADA tahun 1980-an tinju adalah olahraga yang sangat populer. Tidak banyak yang menyangka bahwa Amang Rahman, sang pelukis surealis ini tergolong penggemar berat olahraga tinju. Tentu saja sebagai penonton. Setiap ada pertandingan tinju di berbagai tempat Amang berusaha untuk bisa menyaksikannya secara langsung. Bahkan ketika pertandingan dilangsungkan di luar kota. Dalam hal…

continue reading
1 Comment

(14): KETIKA AMANG MENGGODA PEREMPUAN

Oleh Henri Nurcahyo SEBAGAIMANA yang sudah saya ceritakan bahwa Amang Rahman sangat menghormati perempuan. Dalam pandangan Amang, perempuan tak ubahnya bagai ibunya sendiri. Sebagai penghormatan dan kekaguman pada almarhumah ibunya maka ia memberikan nama bagi salah seorang cucu perempuannya sama dengan nama sang ibu, yakni Rahma. Tapi siapa sangka bahwa ternyata Amang juga suka “menggoda”…

continue reading
No Comments