Tag: Balai Pemuda

 (22): MAKAN DAN BAYAR, APA HUBUNGANNYA?

Catatan Henri Nurcahyo LAZIMNYA orang makan di warung itu ya harus bayar. Tapi hal ini tidak berlaku bagi seniman yang biasa nongkrong di Balai Pemuda tahun-tahun lampau. Meski mereka suka bicara idealisme sampai nyundhul langit namun ketika perut minta diisi ternyata menjadi persoalan tersendiri. Dasar seniman, ada saja akal mereka agar bisa tetap makan tanpa…

continue reading
No Comments

(21): TIPS AGAR UANG TAK DIKETAHUI ISTRI

Catatan Henri Nurcahyo BARANGKALI masih berlaku sampai sekarang, bahwasanya ada di antara para pelukis suka menyembunyikan hasil penjualan lukisannya kepada istri. Memang tidak semua, namun ada saja “kreativitas” mereka agar istrinya tidak mengetahui suaminya punya uang. Kalau toh masih ketahuan, itu berarti tergolong istri yang “pinter cari uang.” Artinya, dimana saja suaminya menyimpan uang, pasti…

continue reading
No Comments

(13): Tusuk Jarum Sepeda Motor Daryono 

Catatan Henri Nurcahyo KALI ini cerita tentang M. Daryono, salah satu pelukis sahabat Amang Rahman. Daryono dikenal sebagai pelukis ekspresionistis. Nah suatu ketika Daryono memiliki sepeda motor merk Zundap, yang masih menggunakan pedal seperti sepeda biasa. Dia suka pamer kepada teman-temannya di Balai Pemuda bahwa motornya itu adalah salah satu bukti keberhasilannya. Maklum, zaman itu…

continue reading
No Comments