Tag: Nasirun

Amang Rahman Hidup Kembali (04): SUFI BUKAN SOAL HALAL DAN HARAM

Catatan Henri Nurcahyo KETIKA memulai penelitian, pada mulanya Hajriansyah terjebak mencarikan dalil soal halal haram ketika bicara kesenian di wilayah syariat. Dia lantas membaca literatur yang sangat fiqih hingga yang tasawuf, bagaimana mereka memahami hadis-hadis yang dijadikan dasar untuk mengharamkan beberapa ekspresi kesenian. Namun ada pandangan yang berbeda bahwa dengan hadis dan dalil yang sama…

continue reading
No Comments

Amang Rahman Hidup Kembali (3): APAKAH AMANG RAHMAN SEORANG SUFI?

SOSOK Amang Rahman bagaikan sekeping mata uang logam dengan dua sisi yang berbeda. Satu sisi menggambarkan alam sufistik yang ngelangut, sepi, khusuk, dan penuh kontemplasi, tetapi di sisi lain dia adalah seorang humoris. Selalu menebarkan lelucon yang membuat orang lain gembira. Padahal penampilan fisiknya sama sekali tidak mengesankan seorang humoris. Penampilannya yang cenderung rapi, berambut…

continue reading
No Comments

Lukisan Batu Rp 1,5 M Dipamerkan di Museum Sonobudoyo

YOGYAKARTA:  Sebuah lukisan terbuat dari susunan ribuan batu kecil dipamerkan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta beserta 115 karya seni rupa lain dalam rangka peringatan Undang Undang Keistimewaan (UUK) Yogyakarta 2023. Lukisan eksklusif berjudul “Kendedes Ibunda Para Raja” itu karya Addy Prana berukuran 140×97 cm, yang dibandrol dengan harga Rp 1,5 M saja (satu setengah milyar rupiah).   …

continue reading
No Comments

Amang Rahman “Hidup Kembali” (2): Dari Diskusi Buku “Estetika Sufistik”

Catatan Henri Nurcahyo Diskusi Buku “Estetika Sufistik” menampilkan penulisnya, yaitu Hajriansyah, dengan penanggap Nasirun dan Ugo Untoro. Sementara Jumaldi Alfi yang menjadi pemilik lokasi diskusi bertindak sebagai moderator. Sedangkan Hairus Salim dari Penerbit Gading, Yogyakarta yang menerbitkan buku ini memberikan pengantar.    Hajriansyah sendiri pada saat yang sama sedang menggelar pameran lukisan berdua dengan pelukis sedaerahnya,…

continue reading
No Comments