CINTA SEJATI RAHWANA ADALAH SINTA
Catatan Henri Nurcahyo
RAHWANA adalah tokoh antagonis dalam wiracarita Ramayana. Sang pahlawan adalah sosok Rama, lelaki tampan dan baik hati, kekasih Dewi Sinta. Rahwana adalah tokoh jahat yang layak dikutuk. Dia menculik Sinta dari sisi Rama. Tetapi yang kemudian tidak banyak diketahui, bahwasanya Rahwana betul-betul jatuh cinta kepada Sinta. Bagi Rahwana, Sinta adalah cinta sejatinya yang dipersatukan oleh semesta. Sedangkan Rama beristrikan Sinta lantaran mendapat hadiah dari sayembara. Rahwana sanggup mengubah seluruh perilaku buruknya menjadi lelaki yang sangat baik demi cintanya terhadap Sinta. Jadi, salahkah Rahwana?
Malang Dance Company yang dipimpin oleh Winarto Ekram menyajikan teater tari “Pengakuan Rahwana” di pelataran timur Balai Pemuda dalam hajatan Festival Seni Balai Pemuda, Sabtu malam (7/10/23). Ini adalah pentas ke-35, yang dimulai sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 1 Januari 2021 ketika negeri ini masih dilanda badai Covid. Semula hanya dilangsungkan secara daring selama tiga kali, sisanya pentas keliling di berbagai kota, antara lain: Malang, Tuban, Sragen, Solo, Banyuwangi, Tanjung Pinang (dalam festival Gurindam Dua Belas). Baru kali ini menginjak Surabaya, dan saya berkesempatan menyaksikannya setelah berulangkali tertunda mendatangi lokasi pementasan di sejumlah kota.
Ide dasar pementasan ini berawal dari kumpulan puisi Djoko Saryono berjudul “Kemelut Cinta Rahwana” (Pelangi Sastra, 2015, 2018). Winarto tertarik dengan kalimat-kalimat puitis guru besar Universitas Negeri Malang itu yang lantas mencupliknya menjadi dialog atau monolog dalam pementasan. Namun dalam perkembangannya Win juga membaca buku tebal berjudul “Rahwana. Kisah Rahasia” karya Anand Neelakantan, dan juga karya Sujiwo Tejo dalam “Rahvayana” yang bersumber dari novel “Rahwana Putih” karya Sri Teddy Rusdy.
Terkait dengan kontroversi Rama – Sinta – Rahwana inilah Sujiwo Tejo menciptakan quote yang menarik: “Jatuh cinta itu takdir, menikah itu nasib.”
Rujukan literatur tersebut di atas memang mengisahkan Rahwana bukan sebagai tokoh antagonis. Ini jelas “menyalahi” anggapan umum selama ini. Karena itu tidak heran Win diprotes oleh penonton ketika menyajikannya di Majalengka dan banyak terjadi di daerah lain. Mereka tidak setuju Rahwana jadi lakon. Harusnya Rama. Terhadap gugatan ini Win hanya menjawab santai bahwa dirinya tidak mungkin memerankan Rama. Secara fisik postur tubuhnya cocok dengan Rahwana. Apalagi dengan rambut gondrongnya yang diurai sedemikian rupa.
Kontroversi sosok Rahwana ini mirip dengan cerita Panji Anggraini, di mana Raden Panji jatuh cinta kepada Anggraini, sementara dia sudah dijodohkan dengan Dewi Sekartaji. Anggraini lantas dibunuh karena dianggap menghalangi rencana penyatuan Janggala – Panjalu melalui perkawinan politik. Tetapi, salahkah Anggraini? Mengapa dia harus mati dengan cara yang mengenaskan? Bukankah dia menyintai Panji dengan setulus hatinya? Demikian pula cinta Panji kepada Anggraini. Jadi, siapakah sesungguhnya cinta sejati Raden Panji? Anggraini ataukah Sekartaji?
Sebagaimana ditulis oleh Djoko Saryono dalam puisinya, bagi Rahwana, Sinta adalah penampakan keagungan cinta. Harus mempertaruhkan segala: harta, tahta, dan nyawa. Keagungan cinta itu darah makhluk jagat raya. Kodratnya mengaliri pembuluh darah sepanjang usia. Bagaimana mungkin diriku kau pisahkan dengan Sinta? Sementara dia pembuluh darah bagi keagungan cinta, dan aku adalah darah yang mengalirinya tanpa jeda.
”Cinta sejati adalah ruh kehidupan itu sendiri. Tatkala dipungkiri berarti mengusir hati pergi membiarkan tubuh kehilangan subtansi diri. Mana mungkin keberadaan di bumi dimaknai.“
Mengapa Rahwana sangat tergila-gila kepada Sinta? Karena dalam diri Sinta bermukim Widowati. Sinta adalah titisan Widowati (Wedawati). Wedawati adalah anak perempuan dari Brahmaresi Kusadwaja, putera Wrehaspati, guru para Dewata. Setelah bertahun-tahun melantunkan dan mempelajari Kitab Suci Weda, ia pun menamakan putrinya Wedawati, atau Perwujudan Weda, yang lahir sebagai pahala atas bakti dan laku-tapanya. Dalam mitologi Hindu, konon Wedawati kelak terlahir kembali sebagai Dewi Sinta, istri Sri Rama dalam wiracarita Ramayana. Ia juga adalah titisan Dewi Laksmi, juga disebut sebagai Sri Widowati dalam pewayangan Jawa.
Winarto sengaja mengaduk-aduk perasaan penonton dengan kontroversi tak berkesudahan ini. Dari sekian banyak pementasannya memang selalu ada perubahan yang lebih disebabkan oleh kondisi setempat. Dia pernah pentas di gedung teater megah. Namun saat pentas di Plumpang harus main di tepi sawah, tanpa aliran listrik. Tidak hanya perjalanan karya tapi sikon pementasan yang sporadis, seperti pernah ada penonton yang tiba-tiba mengaku sebagai Rahwana.
Bukan hanya dengan Malang Dance Company yang dipimpinnya namun Win juga menggandeng Sanggar Ginarist Art. Biasanya dia rata-rata hanya membawa pemain 7-8, sekarang 22 pemain karena sebagian besar adalah anak-anak kecil yang berperan menjadi pasukan kera. Di tangan kera itulah Rahwana harus mengakhiri hidupnya dengan anak panah yang tertancap di dada. Di ujung kematiannya, Rahwana melantunkan tembang sendu sambil menyandarkan tubuhnya pada pangkuan Sinta.
Winarto akan terus mengelilingkan teater – tari ini, entah sampai kapan, mengalir saja. Hingga saat ini saja sudah terjadwal pentas yang ke-40. Win bersedia pentas hingga ke kampung-kampung. Dia ingin para pemainnya menganggap bahwa mereka diajak Rahwana keliling, bukan ikut Winarto atau Malang Dance Company. Rahwana masih terus bergerak di banyak tempat. Karena dia merasa masih belum menemukan hakiki Rahwana. (*)
Catatan Henri Nurcahyo RAHWANA adalah tokoh antagonis dalam wiracarita Ramayana. Sang pahlawan adalah sosok Rama, lelaki tampan dan baik hati, kekasih Dewi Sinta. Rahwana adalah tokoh jahat yang layak dikutuk. Dia menculik Sinta dari sisi Rama. Tetapi yang kemudian tidak banyak diketahui, bahwasanya Rahwana betul-betul jatuh cinta kepada Sinta. Bagi Rahwana, Sinta adalah cinta sejatinya…
Cerita yang menarik dan terus berkembang sepanjang masa bahagia dan bangga dipentaskan.
Semangat Sepanjang Masa Succesful Sedulur SatuPena SatuHati SatuJiwa SatuRasa KOMPAK KEBERSAMAAN TERUS BERGERAK PESAT Melejit ✒️