Kenangan Ganjar Pranowo tentang Nirwan
Sekitar tahun 1989 seorang mahasiswa asal Makassar mengajakku nonton di Bioskop Mataram Jogja. Masalahnya kita sama sama kere alias nggak punya uang. Di tengah kebuntuan. Pemuda ini punya ide “brilian”.
“Udahlah Njar, pakai duit SPP mu dulu. Eman-eman kalau nggak nonton. Kalau tulisanku dimuat, nanti aku ganti”
Meski awalnya menggerutu, akhirnya saya mau. Jadilah kami nonton Dead Poets Society. Yang dari quotenya “carpe diem” itu kita belajar untuk selalu menikmati hari. Kita diajak berani bersikap dan berbuat sesuatu.
Nirwan Ahmad Arsuka. Dialah pemuda itu. Mahasiswa Teknik Nuklir UGM 86 tapi lebih banyak baca buku filsafat dan sastra. Sungguh tak mengira hari ini saya dapat kabar Gusti Allah memanggilmu. Innalillahi wa innailaihi raji’un.
Tahun lalu kami masih bertemu. Sebagai Ketua Umum Kagama, saya menyerahkan penghargaan Alumni Mengabdi UGM. Atas pengabdian dan kerja keras Nirwan memberi akses literasi pada anak-anak kurang mampu di desa-desa terpencil
Selamat jalan, Nirwan. Saya bersaksi kamu orang baik. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosamu, memberi lapang dan terang jalanmu, husnul khatimah. Amin
- Ganjar Pranowo
(Dikutip dari posting di beberapa grup WA
Foto: Tribun Timur – Tempo (dot) co
Sekitar tahun 1989 seorang mahasiswa asal Makassar mengajakku nonton di Bioskop Mataram Jogja. Masalahnya kita sama sama kere alias nggak punya uang. Di tengah kebuntuan. Pemuda ini punya ide “brilian”. “Udahlah Njar, pakai duit SPP mu dulu. Eman-eman kalau nggak nonton. Kalau tulisanku dimuat, nanti aku ganti” Meski awalnya menggerutu, akhirnya saya mau. Jadilah kami…