RUWAH DESA

Mengapa dinamakan RUWAH DESA? Karena diadakan dalam bulan RUWAH sebagaimana kalender Jawa yaitu Rejeb, Ruwah, Pasa, Syawal, dan seterusnya. Ruwah berasal dari kata ARWAH. Yaitu kata serapan dari bahasa Arab. Arwah adalah roh (ruh) manusia yang sudah meninggal dunia.

Manusia terdiri dari tiga unsur, yaitu jasmani (badan), ruh (rohani), dan juga jiwa. Tubuh jasmani dapat binasa, tetapi ruh manusia bersifat kekal. Lantas, apa yang dimaksud dengan Jiwa?

Ibarat komputer, jasmani = hardware (perangkat keras), ruh = energi/listrik, sedangkan jiwa adalah software (program, perangkat lunak).

Jasmani bisa dipelajari lewat ilmu Biologi atau Kedokteran, sedangkan jiwa dapat dipelajari melalui ilmu jiwa (Psikologi). Tetapi ruh? Ilmu apa yang mempelajari ruh?

Dalam Al Qur’anul Karim, surat Al Israa’ ayat 85, Allah SWT berfirman:

Wa yas`alụnaka ‘anir-rụḥ, qulir-rụḥu min amri rabbī wa mā ụtītum minal-‘ilmi illā qalīlā

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit“.

Jadi hakikat ruh itu tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia, karena hanya Allah yang mengetahuinya dengan pasti. Yang perlu dipercayai adalah bahwa ruh itu ada. Allah hanya memberikan gejala-gejalanya saja kepada manusia.  

Seperti halnya energi/listrik, kita tidak bisa melihatnya tetapi bisa merasakan gejalanya (lampu menyala/mati, mesin hidup/mati, dan sebagainya). Karena ruh adalah energi maka ruh juga kekal sebagaimana energi.

Dalam ilmu Fisika dikenal ada Hukum Kekekalan Energi yang berbunyi: “Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi tidak bisa hilang, melainkan hanya berpindah media/tempatnya saja.

KARENA ITU Ruwah Desa dimaksudkan agar kita menghormati ruh atau arwah manusia yang sudah meninggal dunia. Karena meski manusia sudah mati, tetapi ruhnya masih ada. Kita perlu memuliakan ruh para leluhur kita, ruh kakek buyut kita, ruh orangtua kita yang sudah meninggal dunia, atau ruh para sesepuh, para tokoh, para pahlawan yang telah berjasa pada desa dan negeri ini.

Dalam masyarakat Jawa, setelah ruwahan, biasanya dilanjutkan dengan melakukan tradisi nyadran yaitu membersihkan makam keluarga.

Membersihkan makam juga merupakan bentuk perhatian sekaligus bukti bahwa kita tidak akan melupakan orangtua dan saudara-saudara kita meskipun mereka sudah meninggal dunia. Tentu tradisi ini juga untuk menyambut dan menghormati datangnya bulan suci Ramadhan.

RUWAH desa kadang disebut juga dengan RUWAT DESA. Bahwasanya desa kita ini bukan hanya perlu dirawat tetapi juga perlu diruwat. Kalau merawat adalah menyangkut aspek fisik, maka meruwat berurusan dengan aspek nonfisik atau ruh. Itulah juga makna BERSIH DESA.

Sementara menurut kalender Hijriah, bulan Ruwah disebut bulan Sya’ban. Urutannya: Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab/Rejeb, Sya’ban, Ramadan, Syawal, dan seterusnya.

Bulan Sya’ban adalah bulan pembagian. Karena itu masyarakat Jawa melakukan sedekah dengan cara membagikan makanan kepada tetangga maupun saudara. Itulah yang disebut hablum minan nas.

Sedangkan kepada yang sudah meninggal dunia, kita berbagi dalam bentuk doa. Itulah yang disebut Hablum minallah.

Ruwah Desa adalah tradisi yang harus kita lestarikan, karena itulah saatnya kita merawat desa, meruwat desa, berbagi kepada sesama, dan juga kepada alam semesta.

Jadi, Hablum minan nas itu penting, Hablum minallah juga penting. Tetapi masih ada satu lagi yaitu Hablum minal alam. Kita juga perlu menghormati alam dan lingkungan kita sehari-hari dengan cara merawat dan meruwat.

Sebagaimana Islam dimaknai sebagai agama yang Rahmatan lil’alamin yaitu Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

Wassalamu’ alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Rahayu, Rahayu, Rahayu……

Desa Penanggungan, 12 Maret 2023

Henri Nurcahyo

Komunitas Seni Budaya BrangWetan

Mengapa dinamakan RUWAH DESA? Karena diadakan dalam bulan RUWAH sebagaimana kalender Jawa yaitu Rejeb, Ruwah, Pasa, Syawal, dan seterusnya. Ruwah berasal dari kata ARWAH. Yaitu kata serapan dari bahasa Arab. Arwah adalah roh (ruh) manusia yang sudah meninggal dunia. Manusia terdiri dari tiga unsur, yaitu jasmani (badan), ruh (rohani), dan juga jiwa. Tubuh jasmani dapat…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • 10,039
  • 49